Home / Industri

Jumat, 7 Maret 2025 - 12:56 WIB

PT Garam Optimistis Penuhi Kebutuhan Nasional Tanpa Impor

Ilustrasi seremoni kunjungan tambak garam di Kupang, NTT, pada Agustus 2019 lalu.

Ilustrasi seremoni kunjungan tambak garam di Kupang, NTT, pada Agustus 2019 lalu.

PADANG, BISNISMONDIAL – PT Garam optimistis mampu memenuhi kebutuhan garam di tanah air dan menghentikan program impor garam pada 2027. Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sentra potensial yang tersebar di daerah Teluk Kupang, Sumba Timur serta Pulau Sabu yang satu garis dengan Australia Barat.

“Kita terus berupaya bagaimana selisih kekurangan kebutuhan garam dapat diatasi, apalagi secara bertahap pada 2027 kita sudah harus menghentikan impor garam,” kata Direktur Utama PT Garam Abraham Mose di Padang, Sumbar, Kamis (6/3/2025).

Mose mengatakan saat ini kebutuhan garam nasional berkisar di angka 4,9 hingga 5 juta ton setiap tahunnya. Sayangnya, saat ini Indonesia baru bisa memenuhi setengah dari jumlah kebutuhan itu dan sisanya diimpor dari luar negeri.

Berita Lainnya  Freeport Indonesia Setor Rp 7,73 T, Sri Mulyani dan BGS Ketemu Chairman di AS

Selain di Madura dengan luas lahan mencapai 5.100 hektare (ha), PT Garam juga sedang membidik beberapa daerah di Indonesia yang berpotensi besar menjadi sentra garam nasional. “Dari 5.110 ha itu yang produktif sekitar 4.200 ha dan tersebar dari Pamekasan hingga Sumenep dan sangat produktif,” sebut dia.

Saat ini Garam berencana mengembangkan sentra garam di daerah Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumba Timur serta Pulau Sabu yang satu garis dengan Australia Barat dan memiliki potensi besar sebagai penghasil garam nasional.

Berita Lainnya  Wameninves Ajak 40 Investor Australia Garap Hilirisasi, NTT Bentuk Gugus Tugas

“Di Pulau Sabu ini potensi garamnya sangat baik sekali, ini mungkin karena satu garis dengan Australia Barat yang sekarang kita impor garam dari sana,” ujarnya.

Selain di NTT, Garam juga melihat potensi besar pengembangan produksi garam di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Apabila nantinya ketiga wilayah itu itu sudah produktif menghasilkan garam, maka impor atau ketergantungan garam dari luar bisa dihentikan pada 2027.

“Untuk mewujudkan itu semua PT Garam akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata dia. [Ant/BM-4]

Share :

Baca Juga

Industri

BUMD Jateng Produksi Garam Industri, Serap 30.000 Ton Per Tahun dari Petambak Lokal

Industri

PepsiCo Investasi Rp 3,3 Triliun Bangun Pabrik Snack Pertama di Indonesia

Industri

Serap 26.000 Tenaga Kerja, Garam Rote Ndao-NTT Bisa Capai Lima Juta Ton

Industri

AS Larang Pewarna Buatan, Eksportir Makanan dan Minuman Indonesia Perlu Antisipasi

Industri

Diterpa Isu Tidak Benar, PT Honay Ajkwa Lorentz Optimalkan Potensi OAP

Industri

NTT Jadi Lokasi Modeling Garam, Bagaimana Kelanjutan Investor India?

Industri

Freeport Indonesia Setor Rp 7,73 T, Sri Mulyani dan BGS Ketemu Chairman di AS

Industri

Hainan Jiangpeng Holding – Lelco Gorup Jajaki Industri Perikanan Modern