Home / Ekonomi

Sabtu, 29 Maret 2025 - 11:00 WIB

Menkeu Rinci Anggaran Pangan Rp 155 T, Menperin: Investasi Agro 2024 Capai Rp 206 T

JAKARTA, BISNISMONDIAL – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyaluran anggaran ketahanan pangan 2025 sebesar Rp 155,5 triliun. Nilai itu merupakan angka sementara dan lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 114,3 triliun.

“Alokasi anggaran ketahanan pangan untuk mendorong produktivitas pertanian maupun perikanan, mendukung rantai pasok pangan, memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat, serta meningkatkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat (28/3/2025).

Bila dirinci, alokasi ketahanan pangan dari sisi produksi digunakan subsidi pupuk sebanyak 9,5 juta ton, cetak sawah (ekstensifikasi) 225 ribu hektare, intensifikasi 80 ribu hektare, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) prapanen 77,4 ribu unit.
Dari sisi distribusi dan cadangan pangan, anggaran digunakan untuk jalan usaha tani 102 kilometer, pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana di 63 pelabuhan perikanan, koperasi Desa Merah Putih, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), serta penguatan badan usaha bidang pangan.

Berita Lainnya  Bela Rakyat, Lebih dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat

Sementara dari sisi konsumsi, anggaran digunakan untuk bantuan pangan, bantuan sembako, Gelar Pasar Murah (GPM), serta Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). “Semoga dengan upaya ini kita bisa merealisasikan swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan secara bersamaan,” tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 16,6 triliun untuk Perum Bulog membeli beras/gabah dari petani pada tingkat harga yang ditetapkan. Pendanaan itu seiring dengan penunjukan Perum Bulog sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP), sebagaimana yang tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-38/MK.5/2025, dan bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan nasional.
Adapun alokasi anggaran untuk Bulog itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2025.

Secara terpisah, industri agro dalam negeri mendapat suntikan modal secara agregat senilai Rp 206,3 triliun pada 2024. Pemerintah menilai suntikan modal ini berarti investor meyakini prospek jangka panjang industri agro RI.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, investasi senilai Rp 206,3 triliun itu terdiri dari suntikan modal asing senilai Rp 126 triliun dan modal dalam negeri Rp 80,4 triliun. “Realisasi investasi di sektor agro juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, dengan total investasi mencapai Rp206,3 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat.

Berita Lainnya  IPB Jadi Pusat Riset Unggulan MBG, Alumni Eksekusi Program Strategis Nasional

Untuk diketahui, industri agro adalah industri pengolahan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku atau produk, yang digunakan dalam usaha pertanian.
Contoh industri agro, antara lain industri hasil hutan dan perkebunan, industri makanan, hasil laut dan perikanan, dan industri minuman dan tembakau.

Selain capaian investasi, Menperin juga memaparkan, industri agro mampu tumbuh 5,2%. Sektor ini berkontribusi sebesar 8,89% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2024. Porsi tersebut menunjukkan peran vital sektor industri agro dalam struktur ekonomi nasional. Utamanya, melalui sektor pengolahan non-migas yang menyumbang hingga 51,81%. Ditambah lagi, sektor ini mampu menyerap sebanyak 9,37 juta tenaga kerja. [PR/KP-03]

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Prabowo Rapat Mendadak di Halim Bahas Pangan Hingga Kampung Nelayan

Ekonomi

Festival Ayam, Telur, dan Susu 2025 Menopang MBG untuk Penyediaan Protein Hewani

Ekonomi

Bersama BPDP, MAKSI Tunjukkan Langsung Pengendalian Ganoderma ke Petani Sawit

Ekonomi

Profil Plt Dirut Bulog Pengganti Letjen Novi Helmy Prasetya

Ekonomi

HaqFest 2025, Alumni IPB University Dukung Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Ekonomi

Dosen IPB Pulang Kampung, Bawa Ilmu Sengon hingga Sertifikasi Benih ke Hutan Sumedang

Ekonomi

Menko Pangan Luncurkan Ayo Bisnis Pangan Cetak Wirausaha Baru

Ekonomi

BI dan OJK Dorong Pembiayaan Kakao, Mars Symbioscience Tawarkan Solusi