JAKARTA, BISNISMONDIAL – Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) 2025 kembali digelar pada Sabtu dan Minggu (19-20 Juli 2025) di Halaman Hijau Mesjid Al Azhar – Jakarta Selatan. Kegiatan kali ini bekerja sama dengan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Festival yang diprakarsai penyelenggara Pameran Peternakan ILDEX Indonesia 2025 didukung segenap asossiasi bidang peternakan dan kesehatan hewan, Kementerian Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Kantor Walikota Jakarta Selatan, dan Forum Majalah Peternakan.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, Sabtu (19/7/2025) memberikan keynote speech bertema Kerangka Kebijakan: Penyediaan Protein Hewani Menuju Indonesia Emas 2025 dalam seminar internasional sebagai rangkaian festival.
Dikatakan, pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan. “Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mempunyai tanggung jawab dan peran strategis, salah satunya penyediaan protein hewani yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH),” ujarnya.
Saat ini, dari empat komoditas peternakan utama di Indonesia sudah mencapai swasembada, yakni daging ayam (surplus 0,12 jutan ton) dan telur ayam (surplus 0,17 ton). Sedangkan daging sapi dan susu Indonesia masih membutuhkan impor. Dalam mengurangi impor menuju swasembada susu dan daging nasional, Pemerintah melalui Peraturan Presiden No 12 tahun 2025 tentang RPJMN 2025 telah mencanangkan peningkatan produksi susu dan daging nasional sebagai salah satu dari 77 proyek strategis nasional (PSN).
Rektor UAI Prof Dr Ir Asep Saefudin, MSc menyampaikan pihak UAI merasa terhormat menjadi mitra FATS 2025. Hal ini sejalan dengan komitmen meningkatkan literasi gizi masyarakat dan memperkuat peran pendidikan tinggi membangun generasi sehat dan cerdas. Untuk itu, kolaborasi perlu untuk meningkatkan kesadaran konsumsi protein hewani dan memberikan dampak berkelanjutan bagi perbaikan gizi dan kualitas SDM.
“Ini sangat relevan dengan upaya kita bersama menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Kami mendorong keterlibatan mahasiswa merespons isu strategis bangsa, termasuk pengembangan menu dan edukasi gizi mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujarnya.
Sementara itu, Rudi Sarasono selaku Direktur Utama PT Permata Kreasi Media sebagai penyelenggara pameran ILDEX Indonesia menjelaskan setiap kegiatan ILDEX Indonesia maka Festival Ayam dan Telur selalu disertakan sejak tahun 2011. “Kami berharap produk ayam, telur dan susu sebagai sumber protein hewani dapat menjadi menu gizi utama dalam Program MBG. Kita sukseskan program MBG yang berdampak pada kualitas SDM Indonesia,” ujarnya.
Dikatakan, FATS 2025 sangat relevan dan sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu langkah strategis mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto menyiapkan SDM menyongsong Indonesia Emas 2045. MBG mengatasi masalah gizi buruk dan stunting, mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui sebagai penerima manfaat. Untuk itu daging ayam, telur dan susu dapat menjadi menu utama sumber protein dalam MBG ini.
Seperti diketahui, dua hari acara FATS 2025 diisi dengan talkshow, seminar, kreasi mahasiswa untuk menu MBG, bazaar, hiburan dan olah raga bersama, hingga lomba poster bertema gizi & kecerdasan untuk siswa SLTA.
Pada hari pertama talkshow diangkat tema “Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Rantai Pasok Bahan Pangan” dengan nara sumber I Made Dewa Agung KN (Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional), I Ketut Wirata (Direktur Kesmavet, Kementan) dan Cecep Muhammad Wahyudin (Wakil Ketua Umum Bidang Peternakan, KADIN).
Festival Ayam dan Telur pertama kali diadakan pada 15 Oktober 2011 di Parkir Timur Senayan. Menteri Pertanian saat itu Dr Ir Suswono hadir dan mencanangkannya sebagai Hari Ayam dan Telur Nasional. Festival ini lahir dari kepedulian pemangku kepentingan bidang peternakan dan kesehatan hewan dalam mengedukasi masyarakat. Terutama meningkatkan kesadaran konsumsi protein hewani yang berdampak pada peningkatan kecerdasan anak.
[BM-03]