SUMEDANG, BISNISMONDIAL – Dalam semangat menghubungkan kampus dengan desa, Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University meluncurkan program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) 2025. Program ini menjadi jembatan bagi para dosen untuk menerapkan langsung hasil riset dan keilmuannya dalam menjawab berbagai persoalan nyata di masyarakat.
Salah satu pengabdian yang digelar berada di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berupa pelatihan bertajuk “Seleksi Pohon Plus, Budidaya, Hama-Penyakit, dan Perbenihan Guna Menunjang Sertifikasi Benih Tanaman Hutan.”
Pelatihan ini diinisiasi oleh tim dosen dari Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, bekerja sama dengan UPTD Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan (SPTH) Jawa Barat serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan dihadiri 31 peserta yang terdiri dari anggota SPTH, Kelompok Tani Hutan (KTH), Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah V dan IX, Tahura Djuanda, serta perwakilan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE). Mereka antusias mengikuti pelatihan yang dipandu langsung oleh para pakar kehutanan.
Dalam pelaksanaan program ini, sejumlah dosen turut terjun langsung ke lapangan, di antaranya Prof Noor Farikhah Haneda, Prof Ulfah Juniarti Siregar, dan Bayu Winata, S.Hut., M.Si, bersama peneliti BRIN, Dr. Dede J. Sudrajat, S.Hut., M.T.. Mereka juga didampingi mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari Departemen Silvikultur.
“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi bentuk nyata bagaimana ilmu pengetahuan hadir dan bermanfaat langsung di lapangan,” ujar Prof Noor Farikhah Haneda, Koordinator Program Lapangan.
“Sengon punya nilai ekonomis tinggi dan daya serap pasar yang luas, tapi yang tak kalah penting adalah manfaat ekologisnya. Sengon mampu memperbaiki lahan rusak, menyuburkan tanah, hingga menyerap emisi karbon. Ini pohon masa depan,” ungkap Bayu Winata, narasumber dalam pelatihan.
Program ini pun disambut antusias oleh peserta. Dicky, Pengendali Ekosistem Hutan di Tahura Djuanda sejak 2021, menyampaikan apresiasinya: “Kami sangat senang para dosen IPB mau berbagi langsung di lapangan. Kami sedang meneliti tumbuhan endemik dan butuh banyak pengetahuan teknis soal budidaya dan perlindungan tanaman, termasuk dari hama dan penyakit,” ujarnya.
Secara terpisah, program Dospulkam juga memberi pelatihan digital marketing (pemasaran digital) kepada para anak muda desa di Kabupaten Magetan, Jawa Timur untuk memasarkan produk pertanian lokal secara daring (online).
Ketua tim Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) Sekolah Vokasi IPB University Tekad Urip Pambudi Sujarnoko mengatakan pelatihan tersebut bertujuan memberdayakan generasi muda desa dalam memasarkan produk lokal secara daring sesuai kebutuhan pasar global saat ini. [PR/BM]