Home / Ekonomi

Senin, 24 Maret 2025 - 09:57 WIB

Wameninves Ajak 40 Investor Australia Garap Hilirisasi, NTT Bentuk Gugus Tugas

Bandara Lede Kalumbang. (foto-ist)

Bandara Lede Kalumbang. (foto-ist)

JAKARTA, BISNISMONDIAL – Wakil Menteri Investasi (Wameninves) dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menawarkan investasi di sektor hilirisasi kepada 40 perusahaan asal Australia.

Tawaran tersebut disampaikan dia saat melakukan kunjungan ke Australia pada 19 hingga 20 Maret, sebagai upaya nyata menarik minat investasi asing ke tanah air.
Wameninves dalam pernyataan di Jakarta, akhir pekan lalu, menyampaikan proyek hilirisasi yang ditawarkannya kepada investor Australia yakni 77 proyek strategis nasional (PSN) yang akan diprioritaskan pada periode 2025-2029.

Program hilirisasi dari PSN tersebut yakni hilirisasi garam, proyek pengembangan soda ash, program hilirisasi kelapa sawit, kelapa dan rumput laut, serta program hilirisasi nikel, timah, bauksit dan tembaga.

“Indonesia telah mengidentifikasi 28 komoditas hilirisasi dengan potensi investasi mencapai 618 miliar dolar AS. Kami mengundang investor Australia untuk memanfaatkan peluang ini dengan berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti hilirisasi nikel dan bauksit, pengembangan energi terbarukan, serta infrastruktur digital,” katanya.

Berita Lainnya  Unpatti Ambon-Inpex Libatkan Alumni, NTT Bisa Pasok SDM untuk Masela

Selama lima tahun terakhir yakni periode 2019 hingga 2024, pihaknya mencatat Australia berada di peringkat ke-10 negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, dengan total investasi 2,7 miliar dolar AS atau Rp44,5 triliun (kurs Rp16.510). Lima sektor investasi yang paling diminati antara lain pertambangan sebesar 59,4 persen, hotel dan restoran 7,9 persen, jasa lainnya 7,1 persen, perumahan, kawasan industri dan perkantoran 4,7 persen, serta perikanan 4,7 persen.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia Don Farrel merespons positif peluang investasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia. Ia menyatakan kerja sama ekonomi Australia dan Indonesia juga dapat dikembangkan lebih lanjut terutama terkait rencana Indonesia mengembangkan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Berita Lainnya  Dana Masih Nol, Bulan Depan Agrinas Pangan Nusantara Garap Sawah 11.000 Ha di Sumsel

Secara terpisah, dalam pertemuan dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pekan lalu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena mendorong pembentukan gugus tugas khusus untuk mendorong iklim investasi di NTT.

“Kami sadar bahwa NTT masih berada di tahap awal dalam investasi. Oleh karena itu, kami butuh pendampingan, mulai dari membangun kesadaran para ASN hingga memperkenalkan potensi daerah ke investor,” kata Gubernur Melki Laka Lena yang hadir bersama Kepala Daerah se-NTT.

Melki Laka Lena menjelaskan beberapa strategi dalam pembentukan gugus tugas ini adalah penguatan iklim investasi melalui regulasi yang mendukung dan kemudahan perizinan, lalu kolaborasi dengan perguruan tinggi dan lembaga riset untuk meningkatkan daya tarik investasi berbasis penelitian. Kemudian, promosi potensi daerah agar dapat menjangkau investor nasional maupun internasional.[PR/BM-5]

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Prabowo Rapat Mendadak di Halim Bahas Pangan Hingga Kampung Nelayan

Ekonomi

Festival Ayam, Telur, dan Susu 2025 Menopang MBG untuk Penyediaan Protein Hewani

Ekonomi

Bersama BPDP, MAKSI Tunjukkan Langsung Pengendalian Ganoderma ke Petani Sawit

Ekonomi

Profil Plt Dirut Bulog Pengganti Letjen Novi Helmy Prasetya

Ekonomi

HaqFest 2025, Alumni IPB University Dukung Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Ekonomi

Dosen IPB Pulang Kampung, Bawa Ilmu Sengon hingga Sertifikasi Benih ke Hutan Sumedang

Ekonomi

Menko Pangan Luncurkan Ayo Bisnis Pangan Cetak Wirausaha Baru

Ekonomi

BI dan OJK Dorong Pembiayaan Kakao, Mars Symbioscience Tawarkan Solusi