Home / Migas

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:22 WIB

Dua Bulan Lalu Dibahas Prabowo, Mengapa Proyek Masela Bikin Pemerintah Geram?

JAKARTA, BISNISMONDIAL – Awal Desember lalu, sejumlah investor Jepang bertemu khusus dengan Presiden Prabowo Soebianto. Prabowo saat itu menerima Japan-Indonesia Association (Japinda) dan The Jakarta Japan Club (JJC) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/12/2024). Salah satu yang dibahas adalah percepatan Proyek Gas Masela.

Inpex Masela Ltd, operator salah satu proyek gas terbesar di Indonesia yaitu proyek Gas Abadi – Masela lagi-lagi membuat pemerintah “meradang”. Ini terjadi lantaran tidak kunjung berlanjutnya proyek yang sudah terkatung-katung lebih dari dua dekade itu.

Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan telah memberi teguran keras kepada Inpex melalui surat peringatan pertama (SP 1). Dia menilai proyek Abadi Masela belum juga mengalami kemajuan signifikan padahal pemerintah telah memberikan persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) kedua sejak November 2023.

“Ada satu wilayah kerja yang sudah 26 tahun, sudah menemukan ini gas terbesar tapi tidak dinaikkan statusnya. Saya sudah bikin surat peringatan pertama,” kata Bahlil di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Berita Lainnya  Catat! Proyek Gas Abadi Masela Ditargetkan Beroperasi Penuh di 2030

Baca : Unpatti Ambon-Inpex Libatkan Alumni, NTT Bisa Pasok SDM untuk Masela

Bahlil bahkan mengancam akan mencabut izin pengelolaan blok Masela dari Inpex jika perusahaan asal Jepang itu tidak memberikan progress signifikan. Adapun proyek tersebut merupakan salah saru Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan bisa menyemburkan gas pada 2030.

“Ya mohon maaf, atas nama undang-undang tidak menutup kemungkinan kita akan mengevaluasi,” tegas Bahlil sebelumnya (30/1/2025).

Proyek Abadi Masela terus mengalami hambatan, mulai dari perubahan skema pemgembangan, hengkangnya Shell sampai akhirnya Pertamina dan Petronas masuk menjadi mitra Inpex. Jika benar izin Inpex dicabut pemerintah tentu bisa dipastikan akan membuat proyek tersebut kembali molor dan bukan tidak mungkin terancam mangkrak.

Baca : Segera Beroperasi, Amdal Proyek Gas Raksasa Masela Sudah Tuntas?

Salah satu ganjalan terbesar dalam kelanjutan pengembangan blok Masela adalah masih belum adanya kepastian siapa yang akan membeli gas Masela.

Djoko Siswanto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) berharap, pada tahun ini sudah ada kepastian pembeli gas dari Blok Masela. Pihaknya telah memberikan peringatan keras kepada operator Blok Masela yakni Inpex. Perusahaan minyak dan gas asal Jepang ini diminta untuk mempercepat proyek Blok Masela.

Berita Lainnya  Bertemu Presdir Inpex, Gubernur Maluku Optimistis 2029 Masela Mulai Produksi

“Iya diharapkan bisa segera ada pembeli gasnya sehingga proyek bisa dimulai tahun ini. Iya [Inpex mendapatkan surat peringatan 1/SP1],” kata Djoko ditemui di Jakarta, Selasa.

Blok Masela ditargetkan bisa memproduksi 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd. Selain itu ada juga 35.000 barel minyak per hari yang bisa dihasilkan dari Masela.

Sejauh ini ada beberapa kandidat yang digadang – gadang menjadi pembeli gas Masela, mulai dari PLN, PGN hingga Pupuk Indonesia. Tapi semuanya belum ada kepastian dalam bentuk Perjanjian Jual Beli Gas. Masalah harga tentu jadi salah satu alasan belum adanya pihak yanh membeli gas Masela. Apalagi Inpex diharuskan untuk menggunakan teknologi carbon capture storage (CCS). [BM-03]

Share :

Baca Juga

Migas

Segera Beroperasi, Amdal Proyek Gas Raksasa Masela Sudah Tuntas?

Migas

Catat! Proyek Gas Abadi Masela Ditargetkan Beroperasi Penuh di 2030