WAMENA, BISNISMONDIAL – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan mengharapkan warga delapan kabupaten untuk kembali memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk bertani.
Gubernur Papua Pegunungan John Tabo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mengatakan saat ini pasar sayuran sudah jelas sehingga warga di seluruh kampung dari delapan kabupaten dapat memanfaatkan lahan kosong untuk bertani.
Beberapa kelompok atau petani di Jayawijaya sudah melakukan kerja sama. Bahkan, menurut dia, sudah ada 1,3 ton sayuran dan buah-buahan hasil pertanian dikirim ke Kabupaten Biak Numfor.
John Tabo mengatakan Jayawijaya bukan hanya sudah melakukan kerja sama di bidang pertanian dengan Kabupaten Biak Numfor, tetapi juga dengan Kabupaten Merauke di Papua Selatan dan Mimika di Papua Tengah. “Hasil pertanian sayur kol, wortel, buncis, kentang sangat dibutuhkan di masa depan baik untuk konsumsi di Papua Pegunungan maupun dikirim ke luar seperti ke Biak, Merauke dan Timika,” ujarnya pekan lalu.
Dikatakan, perekonomian bisa bergerak dengan bertani sayur, budi daya ikan, lalu berkebun. Pemerintah membantu serta memfasilitasi supaya hasilnya nanti dapat didistribusikan.
Pada Juni lalu, Papua Pegunungan mencanangkan wilayahnya sebagai lumbung pangan yang diikuti dengan percetakan 4000 hektar sawah di Kampung Maruku, Distrik Deyai, Kabupaten Yahukimo. Seperti dikutip dari laman bsip.pertanian.go.id, Rabu (23/7/2025), Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol menjelaskan pihaknya memfasilitasi warga transmigrasi lokal, khususnya putra daerah Papua Pegunungan. Penempatan transmigrasi lokal ini bersinergi dengan berbagai elemen dan Kementerian Pertanian dalam pengembangan produksi pangan di Papua Pegunungan.
“Tinggal di rumah transmigrasi harus siap untuk bertani,” ujarnya. [BM/KP]